Sahabat Abu-Abu

Bukan maksudku untuk hidup kembali di masa lalu. Bukan juga berharap waktu dapat diputar untuk mengulang keindahan masa-masa terdahulu. Tapi melihat foto ini, membuatku menoleh jauh kebelakang bagai memutar kembali opera cerita kala muda remaja dulu.

Kenangan yang paling teringat adalah pada saat UN pun kita masih bisa santai dan masih bisa asyik berphoto ria. Sungguh aku merindukan masa itu.
Aku memang tak punya banyak kisah cerita cinta di masa SMA kita. Tapi kisah persahabatan yang terjalin sangat luar biasa menghiasi remajaku, hingga menjadi bagian dari kehidupanku saat itu dan tak pupus tak lenyap ditelan masa hingga saat ini.

Mungkin sedikit ada yang terlupa, tapi tak sedikit pula yang masih menghiasi hati ini. Rasa bangga saat menukar putih biru menjadi putih abu-abu adalah masa dimana saat itu melodi jiwa penuh gejolak. Tak apa pernah dikecewakan seseorang mungkin, tapi juga maafkan bila diriku sendiri pernah mengecewakan.
Ingat tidak, kawan? Saat itu tawa kita begitu lepas, tapi kadang menangis tersedu-sedu menyesakkan dada. Sesekali melompat riang dalam girang, tapi kali lain tertunduk pilu dalam sedih. Masa-masa indahku dulu kini telah berubah dari tawa menjadi kenangan. Sahabat-sahabat terbaikku juga telah berubah dari teman menjadi keluarga.

Waktu adalah ungkapan tentang suatu perjalanan panjang pada tiap-tiap kisah yang dilaluinya. Waktu terus menerus menyibak dan mengikuti setiap derap jejak langkah manusia, termasuk aku yang berjalan menapak dibawah naungannya. Dan saat aku tiba pada hari ini, melihat kenangan kita dalam foto ini, tolehanku ke masa lalu tak bisa merubah kekonstanan waktu. Dia akan terus berjalan berjalan tetap berputar dan tak akan berhenti walau sebentar. Namun kenangan kala itu akan tetap terlihat tetap bersemayam dalam rangkaian semesta raya. Persahabatan akan terukir dalam pahatan indah di lubuk hatiku dan kehidupanku.
See you sahabatku~