cara Pencetakan dengan Mesin Pres
Mesin
pres yang digunakan untuk pembentukan yang sederhana adalah mesin pres untuk
membending. Bentuk yang dilakukan berupa penekukan dengan ukuran yang panjang
tetapi membutuhkan gaya tekan yang besar, ditunjukan pada Gambar 21.
Gambar
21. Variasi Pembentukan dari Mesin Bending
Cara
mengoperasikan mesin bending:
(1)
siapkan alat dan bahan, (2) pasang tool dan die yang sesuai
dengan bentuk yang diinginkan, (3) stel kedudukan die tepat berada
ditengah-tengah tool atau punch, (4) stel kedudukan stoper jika
ada atau beri tanda garis pada benda kerja tempat yang akan dibending , (5)
lihat tabel gaya dan Stel gaya tekan yang diperlukan, (6) masukan benda kerja
dan letakan di atas die, (7) hidupkan mesin, (8) lakukan pembentukan
hingga selesai, (9) keluarkan benda kerja. Pembentukan dengan cara bending jauh
lebih lama dari pada pembentukan dengan cetakan.
Pembuatan produk menggunakan cetakan telah dibicarakan di
depan, dan salah satu keunggulan menggunakan cetakan adalah produk yang dibuat
bentuknya bisa sama. Keunggulan lainnya
adalah dapat membentuk bentuk yang sulit dilakukan dengan cara manual dan cara
mencetak ini umumnya untuk produksi masal.
Kekurangan
pembentukan dengan cetakan adalah: gaya tekan yang dibutuhkan untuk menekan punch
atau tool sangat besar, sehingga dibutuhkan alat penekan yang dapat
bekerja secara perlahan, aman digunakan, dan dapat diatur gaya tekannya. Selain
itu punch dan die yang digunakan biayanya cukup tinggi, oleh karena itu
pembuatan suatu produk menggunakan cetakan dan mesin pres adalah untuk jumlah
produk yang banyak. Mesin pres yang
sering digunakan adalah mesin pres hidraulik, kelebihannya adalah gaya tekannya
tinggi, tidak bising, mudah diatur besar kecilnya gaya tekannya dan sebagainya.
Mesin cetak pres ditunjukan pada Gambar 22.
Cara
mengoperasikan mesin cetak pres hidrolik:
1)
Cek mesin, bahwa mesin bisa beroperasi dan komponen
kontrol masih berfungsi.
2)
Pasang punch, die, dan blank holder
(penahan)
3)
Hitung luas bidang benda kerja yang akan di cetak, tambah
ukuran bahan untuk penjepitan masing-masing tepi antara 10 mm hingga 50 mm
tergantung besar kecilnya ukuran benda kerja.
4)
Hitung luas penampang keliling plat benda kerja dan
hitung gaya yang dibutuhkan untuk pembentukan dengan persamaan, P = t x L x Tm Kgf, dimana P = gaya yang diperlukan, t =
tebal plat dalam mm, L = panjang
keliling dinding benda kerja dalam mm, dan Tm = gaya yang diperlukan
untuk dapat membentuk bahan (menjadi mulur) secara permanen dalam Kg/ mm2.
Perlu diketahui bahwa Tm <
Tp , Tp = tegangan
putus bahan Kg/mm2
5)
Stel gaya yang diperlukan mesin
6)
Pasang benda kerja pada mesin
7)
Hidupkan mesin, dan lakukan pencetakan
8)
Keluarkan benda kerja dari cetakan
9)
Cek benda kerja hasil pembentukan, dan bebas dari cacat:
terlipat, tidak rata bentuknya, robek, pecah, atau retak.
Urutan
proses pencetakan dapat dilihat pada Gambar 23. Dalam gambar tersebut
diperlihatkan pencetakan dengan single action artinya dengan sekali
langkah pengepresan, benda kerja sudah terbentuk. Sedang double action
adalah proses pencetakan dilakukan dalam dua langkah. Langkah pertama adalah
penjepitan benda kerja, dan langkah ke dua pencetakan sekaligus mengeluarkan
benda kerja dari cetakan.
cara Pencetakan dengan Mesin Pres
Reviewed by dpy
on
April 02, 2015
Rating:
No comments: