Perakitan Fabrikasi
Pada waktu membuat benda kerja dalam bidang perakitan
pelat harus menggunakan langkah-langkah atau urutan yang benar. Jika ada
langkah yang mendahului maka benda kerja
mungkin akan mengalami kegagalan, sehingga benda kerja tidak akan
terbentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Apabila ingin diulangi maka
harus melalui pembongkaran terlebih dahulu. Sedangkan pembongkaran benda kerja itu kembali
akan mengakibatkan rusaknya komponen yang dirakit. Walaupun pengulangan itu
menghasilkan benda kerja namun bentuknya kurang sempurna.
Untuk mengatasi kerusakan yang terjadi pada pekerjaan
perakitan dapat digunakan model benda kerja. Bahan model benda kerja ini
biasanya dibuat dari bahan yang murah sebagai pengganti bahan aslinya. Benda
kerja yang dibuat dari bahan pelat modelnya dapat menggunakan bahan kertas atau
karton. Benda kerja yang akan dibuat digambar pada kertas karton selanjutnya
dikerjakan dengan urutan atau prosedur tertentu. Setiap langkah pembuatan model
benda kerja dari karton dicatat. Jika ada kegagalan dalam proses pembentukan
model benda kerja maka dapat diulangi kembali dan mencatat langkah tersebut.
Jika langkah-langkah sudah ditemukan maka benda kerja sesungguhnya dapat
dibuat. Dengan demikian kerusakan atau kegagalan pembuatan benda kerja dapat
dihindari.
Benda kerja yang sudah dibuat dapat dilihat hasilnya dan
dinilai atau diuji. Penilaian benda kerja meliputi kerapian bentuk, ukuran yang
diminta, dan ketepatan waktu. Adapun nilai keseluruhannya dari suatu benda
kerja dapat dirata-rata dari ketiga penilaian tersebut.
Kerapian bentuk dapat dilihat dari garis penekukan,
bagian utama benda kerja, dan bangun yang serasi. Garis penekukan yang baik
adalah garis yang lurus dan tidak ada gelombang pada pelatnya. Bagian utama
benda kerja dapat dilihat ada tidaknya cacat bekas pengerjaan. Adapun bangun
yang serasi dapat dilihat bentuk kesikuannya atau bangun geometrinya.
Ukuran yang diminta dapat diketahui dari pengukuran pada
setiap bagian benda kerja. Untuk pekerjaan pelat toleransi ukuran dapat
mencapai 0,2 mm. Jika ukuran benda kerja yang dibuat ukurannya lebih atau
kurang 0,2 mm dari ukuran yang diminta maka ukuran benda kerja tersebut dapat
dikatakan tidak berhasil. Sehingga secara keseluruhan pada ukuran tersebut akan
mengurangi nilai total benda kerja itu.
Ketepatan waktu dapat menggunakan standar normal berarti bagi yang dapat
menyelesaikan benda kerja lebih cepat akan mendapat tambahan nilai. Sedangkan
bagi yang terlambat akan mendapat pengurangan nilai.
Perakitan Fabrikasi
Reviewed by dpy
on
March 31, 2015
Rating:
No comments: