Pembentukan Karakter melalui komunikasi pada Anak usia dini
Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar, mulai dari berbicara, bersikap, bermain, hingga diajarkan untuk belajar pelajaran-pelajaran ringan. Hal tersebut dimaksudkan agar anak mampu mengasah kecerdasan dan bakat yang ia miliki sejak lahir.
Pendidikan anak usia dini adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas anak didik sejak usia dini. Di masa inilah anak mulai diajarkan untuk mampu berinteraksi dengan dunia luar. Balita dibiasakan untuk mampu bergaul, bersikap dan berperilaku sesuai yang diajarkan. Anak dibiasakan untuk hidup teratur dan belajar mentaati peraturan yang ada. Dengan cara demikian, anak akan terbiasa hidup teratur sejak dini.
Pendidikan anak usia dini atau taman kanak-kanak adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembagan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini atau taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Sebagian besar pertumbuhan anak terjadi pada usia dibawah enam tahun yaitu pada usia emas tersebut. Oleh karenanya, tingkat keberhasilan pertumbuhan anak akan ditentukan pada usia tersebut. Pendidikan PAUD atau TK akan menentukan pendidikan pada jenjang berikutnya, sehingga eksistensinya perlu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Pada dasarnya pendidikan anak usia dini adalah wadah bagi balita untuk mengasah dan memupuk jiwa sosial sejak kecil. Namun, tak ayal dalam proses tersebut balita sangat rentan berperilaku tidak baik bahkan menyimpang. Itulah proses pembelajaran yang wajar dialami balita. Balita akan dengan mudah menirukan apa yang sebagian dari mereka lakukan., tanpa berfikir baik dan buruknya perbuatan tersebut. Meniru adalah proses social yang lumrah terjadi khususnya dalam suatu kelompok seperti dalam kelompok bermain pada PAUD.
Pendidikan anak usia dini adalah salah satu faktor utama dalam proses pembentukan karakter disamping peran orang tua. Lingkungan memegang andil yang cukup besar dalam membuat pola sikap anak-anak. Lingkungan disini adalah tempat anak berkegiatan dan berinteraksi dengan orang lain selain keluarga. Di lingkungan sekolahnya, anak diajarkan untuk mampu berlaku baik dan menghargai sesama.
Membangun karakter anak sejak dini, sangat penting bagi orang tua dan guru, dengan harapan agar anak sejak dini memiliki karakter yang baik. Semakin meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah terhadap pendidikan anak usia dini adalah suatu kabar gembira. Akan tetapi, disisi lain, seringkali orang tua dan pendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang tepat dan sempit tentang proses pelaksanaan pembentukan pribadi pada anak usia dini, yakni terbatas pada kegiatan akademik saja seperti membaca, menulis, menghitung, dan mengasah kreativitas.
Pada usia dini, anak akan mengalami proses pembentukan karakter dengan stimulus yang diberikan oleh orang tua dan guru yang mengajar di TK atau PAUD. Dalam proses pembentukan karakter, anak diajarkan dan dibiasakan untuk berlaku baik dalam perilaku sehari-hari. Peran guru sama pentingnya dengan peran orang tua dalam proses pendampingan belajar. Seorang guru anak usia dini diharapkan mampu menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan anak agar tercipta keselarasan dalam proses belajar. Guru haruslah berperan aktif untuk senantiasa membimbing anak agar mampu menentukan apa yang harus dilakukan dan membentuk pribadi yang baik serta santun.
Di usia dini, anak diarahkan untuk menjadi pribadi yang cerdas. Disinilah peran pendidikan usia dini menjadi penting karena para pengajar harus aktif mengajarkan berbagai hal kepada anak, baik pendidikan maupun perilaku. Para pengajar PAUD atau TK harus mengoptimalkan kecerdasan anak melalui berbagai rangsangan-rangsangan yang dapat dilakukan untuk mengasah kecerdasan anak.
Proses pembentukan karakter pada anak senantiasa dipantau oleh para pengajar, agar para pengajar bias membimbing dan mengarahkan perilaku anak kea rah yang positif. Dengan demikian, karakter anak akan terbentuk menjadi anak yang cerdas dan santun sejak usia dini. Usia emas anak dipandang penting untuk proses pembentukan karakter karena di usia emas anak sangat peka terhadap rangsangan dan stimulus yang berasal dari lingkungan, baik lingkungan keluargamaupun lingkungan kelompok belajar dan bermain di sekolah.
Seorang pengajar anak usia dini haruslah mampu menangkap respon balik dari para siswa, baik respon verbal dan nonverbal. Hal apa saja yang dilakukan siswa ketika guru memasuki ruangan dan apa saja yang dikatakan oleh para siswa, guru haruslah mampu mengkomunikasikannya dengan baik. Kemampuan berkomunikasi tidak terbatas pada pandai tidaknya berbicara dan sebanyak apa yang dia bicarakan, melainkan bagaimana seorang pengajar mampu menciptakan pembicaraan yang baik, menyenangkan, dan bermanfaat bagi anak.
Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dan murid, maka proses belajar mengajar yang terjadi akan berlangsung baik dan optimal. Interaksi yang dinamis antara guru dan murid akan menciptakan iklim belajar yang dinamis pula sehingga anak dapat mengikuti semua kegiatan dan pembelajaran yang diajarkan di sekolah. Interaksi yang terjalin di sekolah dalam proses belajar mengajar adlah untuk lebih mendalami pribadi anak, merangsang kecerdasan, dan mengasah bakat anak.
Pola interaksi yang terjalin di sekolah dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan usia emas anak dan memupuk rasa percaya diri anak. Kecerdasan yang anak miliki sejak lahir harus diasah dan diarahkan agar anak yang belajar di PAUD atau TK lebih memiliki karakter dan unggul disbanding anak yang lan. Karakter anak dibentuk sejak dini di sekolah menjadikan anak lebih siap dan aktif untuk menuju jenjang pendidikan lebih tinggi dengan berbekal kecerdasan dan perilaku yang baik yang telah anak miliki.
Berbagai hambatan dan kendala dialami oleh anak usia dini dalam proses belajar mengajar. Diantaranya adalah sulitnya mengarahkan balita untuk berlaku teratur. Seorang pengajar anak usia dini harus mampu mengarahkan dan mendidik anak dengan cara yang mudah dipahami oleh anak. Seorang pengajar dituntut untuk kreatif dalam menciptakan terobosan untuk menyampaikan pesan kepada anak. Melalui cara penyampaian yang ringan dan menyenangkan, diharapkan anak mampu mencerna pesan yang guru sampaikan.
Pembentukan Karakter melalui komunikasi pada Anak usia dini
Reviewed by dpy
on
January 26, 2015
Rating:
No comments: