I Am A Secretary
Saya adalah seorang mahasiswi di
Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu Yogyakarta. Dalam essay ini, saya akan
berbagi pengalaman saya dalam sebuah organisasi. Sepanjang perjalanan hidup
saya, Alhamdulillah saya sering ikut dalam suatu organisasi formal maupun non
formal. Dimulai sejak SD hingga berkecimpung dalam OSIS SMP maupun SMA, hingga
akhirnya di STAIT ini, saya menjabat
sebagai sekretaris BEM yang sudah berjalan selama satu tahun ini.
Di STAIT, banyak acara yang mendukung untuk menambah
pengalaman saya dalam berorganisasi, diantaranya acara yang saya ikuti ialah
pelatihan ustadz/ah TKA-TPA Se Yogyakarta dan acara Pelatihan Mendongeng
Bersama Kak Bimo, saya bertindak sebagai seorang sekretaris. Dan hal yang
paling berkesan bagi saya ketika saya menjadi sekretaris dalam Pelatihan
Ustadz/ah TKA-TPA Se Yogyakarta angkatan IV di STAIT. Pelatihan ustadz-ustadzah
adalah kegiatan rutin yang diadakan oleh kampus ini. Pelatihan tersebut
diadakan untuk membantu mencetak ustadz-ustadzah yang atraktif dengan metode
pembelajaran yang menyenangkan. Teknis acara ini dilakukan setiap hari minggu
selama 7X pertemuan. Setelah terbentuk koordinasi pembagian panitia dan
tugas-tugasnya, saya mempunyai peran yang penting dalam koordinasi awal ini,
sebagai penentu kesuksesan jalannya acara.. Sebelum deadline acara tersebut
saya harus segera membuat proposal kegiatan dan surat untuk sponsor, karena
jika proposal belum jadi sampai hari yang ditentukan dan disepakati serta
tidak ada pemasukan dari sponsor, maka acarapun gagal Proposal yang saya
buat dituntut untuk semenarik mungkin sehingga sponsor akan ringan tangan dalam
membantu suksesnya acara pelatihan ini. Hal ini bertujuan untuk mendatangkan
banyak sponsor dalam acara kami sehingga acara ini bisa berjalan dengan baik,
sesuai target dan sukses dengan tujuan awal yang telah kami buat. Dalam
pembuatan proposal, saya melakukan koordinasi dengan sie acara dalam penentuan
rencana acara yang akan berlangsung selama 7x pertemuan, koordinasi dengan
ketua, bendahara, sarpras, dan sie yang lain yang akan dibutuhkan dalam
kelengkapan isi dari pembuatan proposal.
Kendala yang saya hadapi adalah
proses pengeditan yang berulang-ulang dikarenakan adanya kesalahan atau
ketidaksesuaian isi dalam proposal, begitu pula terdapat kesalahan dalam
pembuatan surat, dan itu memerlukan waktu pembenahan yang cukup lama sehingga
publikasipun menjadi terulur. Dari kesalahan tersebut, cacian pun terlontar
dari mulut salah satu panitia, dan sempat sangat membuat sakit hati. Dan saya sadari,
mungkin memang itu salah saya yang kurang maksimal dalam mengerjakan tugas.
Setelah proposal dan surat yang
saya buat telah disetujui dan ditandatangani ketua, maka saatnya saya
berkoordinasi dengan sie publikasi. Menentukan jumlah dan kemana saja surat dan
proposal itu akan di berikan kepada sponsor yang siap membantu mendukung acara
kami. Tugas saya yang lain sebelum deadline acara adalah mencatat dan mengumumkan
secara tertulis dalam membentuk tugas-tugas panitia, agar setiap panitia mengetahui
tugas dan target masing-masing yang harus dicapai sebelum dan saat acara
berlangsung.
Alhamdulillah, proposal yang saat
itu disebar ke beberapa sponsorpun akhirnya ada hasilnya juga. Dengan dana yang
minim untuk keperluan sekretaris yang lumayan,
saya mencoba memanajemen dan memaksimalkan kelengkapan administrasi yang
akan digunakan berupa pembelian ATK,dan lain-lain yang saya perlukan sebagai
penunjang kegiatan.
Beberapa hari sebelum hari H
berlangsung, saya adalah panitia yang menjadi buronan. Karena rekap tamu yang
masuk untuk mendaftar maupun mencari info ada di tangan saya dan sudah menjadi
tugas saya saat itu untuk melayani tamu yang berkaitan dengan acara kami. Formulirpun
pendaftaran bagi peserta sudah saya siapkan sebelumnya, begitu pula presensi kehadiran,
surat izin, maupun surat undangan bagi pemateri yang akan mengisi selama 7x
pertemuan dalam acara ini. Saat hari H tiba, mendata dan menghubungi peserta
yang tidak lengkap administrasinya juga menjadi salah satu tugas saya saat itu.
Alat komunikasipun selalu aktif selama saya menjadi sekretaris, hal itu membuat
saya terganggu dalam beraktifitas. Karena ada saja yang tiba-tiba menghubungi
untuk bertanya maupun mendaftar. Akan tetapi, karena itu sudah menjadi salah
satu tugas saya, saya harus bertanggung jawab dengan tugas yang telah
diamanahkan kepada saya.
Setelah acara usai, saya termasuk
panitia yang masih sibuk dengan tugas saya dalam membuat laporan
pertanggungjawaban. Dalam hal ini, koordinasi antar panitia pun sangat penting,
laporan setiap panitia sebagai kelengkapan LPJ sangat dibutuhkan berkaitan
dengan pengeluara dan pemasukan keuangan, begitu juga kendala-kendala yang
dihadapi panitia dalam acara, sehingga bersama-sama bisa mencari solusi untuk
memecahkan masalah yang ada.
Dari
pengalaman saya inilah, saya faham bahwasanya teknis keberhasilan suatu
kegiatan adalah apabila terdapat kesesuaian antara program dan pelaksanaanya
serta tercapainya suatu tujuan dari program tersebut. Kemudian dari kondisi
obyektif pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan secara garis besar telah
mampu dilaksanakan dengan baik dan lancar, meskipun tidak dipungkiri masih ada
beberapa ketidaksesuaian dan kekurangan di beberapa bagian. Perlunya dalam
bekerjasama secara solid antar individu dalam kepanitiaan yang dieratkan.
Hikmah yang saya dapatkan dalam pengalaman saya ini ialah untuk lebih menjalin
solidaritas satu tubuh dalam suka dan duka, kerjasama dan kekompakan yang baik
antar anggota panitia dengan ikhlas, untuk menegakkan ukhuwah dan mensukseskan
kepanitiaan, lebih bertanggungjawab jika diberi kesempatan lagi untuk menjadi
tim sukses sebuah acara dan lebih menanamkan rasa kepercayaan dengan sesama
panitia untuk menjalin komunikasi yang aktif dan baik. Alhamdulillah, saya
bangga dengan tugas saya menjadi sekretaris dan semoga bisa lebih baik lagi.
I Am A Secretary
Reviewed by dpy
on
June 08, 2013
Rating:
No comments: