Aku Cinta Pesantrenku
“Saben wayah lingsir wengi... mripat iki ora bisa turu...”
Haahh !! lagu jawa lagi ! lagu itu lagi ! umpatku dalam hati. Hem, kakakku memang suka mengoleksi lagu - lagu seperti itu. Sebuah bukti cintanya dengan pulau jawa, wahahahaha, tawaku dalam hati. Anggap aja lah seperti itu.
Ini cerita tentang aku...
Aku, sebut saja aktor cerita ini adalah aku. Gadis remaja usia 14tahun. Sudah layakkah untuk menjadi siswi SMA? Yupz, baru dua hari kemarin aku menerima hasil ujian. Hanya sebuah surat kecil itu yang bertuliskan “LULUS” itu, surat yang udah buat kepalaku cenat – cenut berbulan – bulan.
Naik ke level selanjutnya, hahah...
SMA !!! I’m Coming !! sesungguhnya bayangan SMA yang nyentrik, terkenal, hebat, megah, favorit, dan tetekbengek ubo rampinya yang seperti itu lah yang selalu ada dalam benakku ! hwahh,,, cocok dengan diriku yang aktif, atraktif, intelek, kreatif ini,,,, #hahaha... memuji diri sendiri
“Tok...tok...tok !!!”
Ketukan pintu itu benar-benar menggangguku dari lamunanku yang indah-indah tentag SMA.
“Dira !!! Dira !!”
Panggilan itu benar-benar mengusik telingaku dan memaksaku untuk membuka pintu dengan terhuyun-huyun lemas.
“apa sih kak? Dira kan mau istirahat L “
“Siap-siap... kakak mau ngajak kamu pergi ke suatu tempat”
Sejenak aku terdiam, sedikit bingung... tumben-tumbennya tu kakak judes, super galak, nyebelin, amit-amit deh pokoknya, tumben banget ngajak pergi adiknya yang super manis, cantik, dan baik hati ini... wahahaha, ngakak dalam hati. Ini suatu peningkatan yang perlu di syukuri.
Beberapa jam di perjalanan.
Perasaan dari tadi aku nglewati pemandangan sawah aja, banyak pepohonan di pinggir jalan, gak salah lagi ni pasti pedesaan. Ngapain ya kakak bawa aku sampe sini???
Beberapa saat kemudian, aku berhenti di suatu tempat. Seperti gedung sekolah, banyak anak – anak berjilbab, berpeci.... sangat berbeda dengan apa yang aku pake saat ini..
Apa ini sebuah pesantren? Tapi kenapa ada sekolahnya? Terus ngapain kakak bawa aku kesini?
Di sudut gedung sekolah tersebut ada papan nama bertuliskan SMAIT Al-Fatah. Haaaaahhh??? Hatiku terhenyak, fikirku sempat kalut, akankah kakak akan memaksaku untuk sekolah disini?
Beberapa menit lamanya aku menungu di teras masjid sekolah tersebut. Bibir ini komat-kamit tidak tentu berharap sesuat yang mengusik benakku ini tidak terjadi. Sesaat kemudian, kakak datang menemuiku dan......
“Dira.. sekolah inilah yang bakal jadi sekolahmu, dua hari lagi kakak akan mengirimmu disini. Kakak udah lama memikirkan tentang hal in, kamu memang harus wajib di pesantren. Kakak harap kamu mau menerima keputuan keluarga kita ini. Biar Dira jadi anak yang sholihah yaa...”
Sumpah, baru kali ini tuh kakak tersenyum manis banget dan berkata lemah lembut di depanku. Anak sholihah? Bahkan aku gak pernah sedikitpun memikirkan kata-kata itu, gak pernah sedikitpun terlintas dalam benakku. Oh my God, apa yang harus ku lakuin?
Suasana di rumah.
Selama beberapa jam, suasana di rumah benar-benar menjadi memuakkan bagiku. Kamarku yang selalu ku anggap sebagi surga terindah pun sekarang menyesakkan hti dan fikiranku.
Beribu-ribu bahkan berjuta-juta pertanyaan selalu melayang-layang dalam benak.
Apa aku bisa? Tafsir? Baca kitab-kitab yang gak jelas tu? Apa masih bisa berorganisasi? Gimana cara hidup mandiri di sana?
Huaahh, pertanyaan-pertanyaan itu benar-benar membuatku mual.
Tibalah saat hari itu.
Dengan langkah gontai aku harus benar-benar mengemasi semua barang, pindah ke pengungsian, up maksudku ke pesantren ;(
Hikz, hatiku menangis sejadi-jadinya, tapi apa daya, aku gak punya cukup kekuatan untuk menolak, mengingat kini kondisi ekonomi keluargaku memang mulai menipis. Hikz, pengorbanan..
Liat aja nanti kalau kondisi sudah membaik seperti semula, secepatnya aku akan meninggalkan pesantren ini.
“Az-Zahra” hwaa,, apa itu artinya?? Aku ditunjukkan untuk memasuki sebuah kamar yan bernama az zahra itu. Gak ada HP. Gak ada elektronik? Seperti berada pada zaman abad kuno.
TO BE CONTINUED
Aku Cinta Pesantrenku
Reviewed by dpy
on
June 08, 2013
Rating:
No comments: