pemeriksaan boiler (water Tube)
1.
Persiapan
Penyalaan Dan Pemeriksaan Boiler
a. Pastikan
gelas pedoman ketinggian air
1) Pastikan
air pada posisi standar dari gelas pedoman air
2) Yakinkan
funsinya.
3) Bandingkan
ketinggian air pada masing-masing gelas pedoman air, jika menggunakan 2 gelas
pedoman
4) Pastikan
katub penghubung (return valve berfungsi)
5) Jika
air pada gelas pedoman air terlihat kotor, harus dibersihkan segera.
b. Periksa
peralatan Blow Down
c. Periksa
pengukur tekanan
d. Periksa
peralatan air pengisi.
e. Periksa
dapur bagian dalam dan saluran gas buang
f. Periksa
peralatan pembakaran dan ventilasi
1) Periksa
level bahan bakar pada service tank
a) Periksa
tekanan gas untuk bahan bakar gas
b) Pastikan
hal-hal tersebut di atas telah dikerjakan dengan benar dan cermat
2) Periksa
pipa dan pompa bahan bakar, saringan dan katub nya.
3) Hidupkan
pemanas dan tentukan temperature yang
cocok.
2.
Menyalakan
Boiler
a. Pemeriksaan
umum penyalaan
Setelah selesai memeriksa masing-masing posisi,
lakukan penyalaan terhadap bahan bakar dengan memperhatikan bahwa :
1) Ketinggian
air ketel harus benar.
2) Ventilasi
didalam dapur harus baik
3) Suplay
udara dan bahan bakar harus lancer
b. Menyalakan
ketel uap yang menggunakan bahan bakar minyak
1) Dengan
metode otomatis
Hal-hal
umum yang harus diperhatikan sebelum menyalakan ketel uap
a) Periksa
masing-masing switch apakah terpasang
otomatis ayau manual.
b) Periksa
lampu indicator, urutkan swich ke
langkah selanjutnya dengan benar.
c) Jika
tidak menyalakan atau terjadi sesuatu yang abnormal, hentikan dengan segera
Jika
pembakaran (Burner) tidak dapat
dinyalakan secara otomatis, didalam hal ini bila ingin merubah ke pengoperasian
secara manual tanpa menyelidiki terlebih dahulu penyebabnya adalah sangat
berbahaya. Untuk itu harus di konfirmasikan dahulu gangguan-gangguannya
kemudian diperbaiki, setelah itu ketel dapat dihidupkan kembali.
Beberapa hambatan yang terjadi pada saat
menghidupkan pembakaran berhubungan dengan interlock (ketinggian air, tekanan
bahan bakar, temperature bahan bakar,
dll). Periksa hambatan yang mungkin terjadi seperti langkah di atas
2) Dengan
metode manual
a) Temperature
bahan bakar minyak akan naik menurut viskositas
bahan bakar.
Temperature
pembakaran bahan bakar minyak kadang-kadang di tentukan dengan viskositasnya dan biasanya besar viskositas bahan bakar minyak berkisar
20-30 est (centi stoke) pada saat di semprotkan oleh pembakar (nozel). Tetapi
keadaan ini tidak sama tergantung kepada konstruksi peralatan pembakaran
jenis-jenis pembakar dan jenis-jenis bahan bakar minyak yang digunakan.
b) Prosedur
penyalaan
1) Adjust/setel
aliran dengan menggunakan damper, atau operasikan fan ventilasi.
2) Jenis
bahan bakar di sesuai dengan pengapian dan gunakan peralatan yang sesuai.
3) Pembakar
akan dihidupkan (aliran gas atau gas yang mudah terbakar di dalam dapur
dikeluarkan sebelum terjadi penyalaan pembakar). Buka katub bahan bakar minyak.
c) Didalam
hal ini ada dua pembakar yang bekerja bersama-sama untuk pembakaran setelah
penyalaan pembakar, yaitu setelah penyalaan pembakar pertama sempurna berlanjut
ke penyalaan pembakar yang ke dua.
3.
Cara
Menghidupkan Ketel Uap Dalam Keadaan Dingin
a. Hal-hal
yang perlu diperhatikan (decontrol)
sebelim ketel uap dijalankan:
1) Chek
Water level pada feed Water tank.
2) Chek
drum level pada steam drum.
3) Chek
semua cooling Water line.
4) Chek
fuel oil level pada service tank dan
storage tank.
5) Chak
valve-valve pada Water line,
fuel oil line, air line, steam line,
apakah sidah pada posisi yang benar.
b. Persiapan
:
1) Letakkan
atau isikan bahan bakar pada, kayu atau bagasse
diatas rangka bakar (viskositas).
2) Buka
damper I.D.F
3) Buka
air vent pada superheater dan pada steam
drum.
4) Buak
drain valve dari pipa superheater dan dari pipa uap induk.
5) Isikan
air kedalam bak Ash Conveyor (dibawah
rangka bakar).
6) Tutup
semua lubang lalu orang (man hole) pada dinding-dinding ketel.
c. Menghidupkan
boiler
1)
Nyalakan kayu dan bagasse dalam dapur.
2)
Hidupkan power-power listrik pada low
voltage swicth board, high voltage switch
board, dan instrument panel.
3)
Hidupkan air kompresor dan air drayer.
Check tekanan antara 90 – 100 psi
4)
Hidupkan popa minyak, stel tekanan pada
11 kg/cm2
5)
Hidupkan I.D.F pada posisi automatic
draft control.
6)
Hidupkan F.D.F dan buka damper pada
posisi 50% bukaan damper.
7)
Hidupkan Burner.
a) Gunakan
atomizing tip untuk udara compressor
b) Tekanan
udara konstan 5 kg/cm2, dan tekanan minyak 3,5 kg/cm2
c) Sebelum
dinyalakan tutup damper udara penghembus
d) Setelah
api menyala, buka damper udara 30 %
e) Stel
gas penyala pada tekanan 0,5 kg/cm2
f) Chak
selalu warna nyala api.
g) Setelah
tekanan uap mencapai 3 kg/cm2, gantu automizer tip udara dengan atomizer
tip steam.
8)
Jalankan Ash Conveyor
9)
Jalankan air steal damper atau Ash rotary valve.
10) Tutup
drain valve superhiter dan uap induk.
11) Jika
tekanan uap sudah mencapai 15 kg/cm2, buka steam valve kejurusan
turbine feed Water
untuk pemanasan dan jalankan turbine feed
Water
jika tekanan sudah mencapai 20 kg/cm2
12) Setel
drum level controller pada posisi automatic 50 %
13)
Buka valve
Blow Down continue
14)
Jalankan Secondary Fan, dan buka damper pada posisi 30 % bukan damper.
15)
Jalankan spreader damper.
16)
Jalankan bagasse feed er dan bagasse carier.
17)
Selanjutnya isikan bagasse.
d. Penjagaan
umum
1) Jika
akan mengirim steam ke aliran-aliran
pipa steam lain, maka buka terlebih
dahulu bypass drain valve, dan jika
diperkirakan kondensasi sudah habis, maka buka steam trap dan tutup by pass.
2) Jika
menjalankan pipa feed Water,
maka prosedurnya adalah:
a) Chack
minyak pelumas bearing dan air pendingin
b) Yakinkan
bahwa posisi valve outlet tanki feed Water
dan dearator sudah bukaan.
c) Buka
suction valve dan minimum flow valve dan katup delivery valve kemudian jalankan motornya.
3) Tentang
menjalankan I.D.F dan F.D.F, serta Secondary
Fan sebelum motor dijalankan, maka tutuplah damper terlebih dahulu dan
chack minyak pelumas & air pendingin.
4) Tentang
menjalankan turbine feed Water
pump, hendaklah melalui prosedur yang
sudah ditetapkan.
a) Buka
Exhaust steam valve
b) Yakinkan
minyak pelumas dan air pendingin
c) Kurangi
intercept level pada governor dan
buka steam inlet valve sedikit sehingga steam
akan masuk dan memanasi badan turbin secara pelan-pelan.
d) Lanjutkan
buka steam valve inlet sedikit demi sedikit dan naikkan intercept level pelan-pelan sehingga didapat putaran turbine yang
normal.
e) Check
bunyi-bunyian dan temperature.
4.
Cara
Menghidupkan Ketel Uap Dalam Keadaan Panas
Sebelum ketel uap dijalankan, maka apabila ketel uap
masih dalam keadaan panas dan masih ada tekanan minimum 3 kg/cm2,
maka prosedur menjalankan adlah :
a. Persiapan
1) Buka
air vent pada superheater dan pada steam
drum.
2) Buak
drain valve dari pipa superheater dan dari pipa uap induk.
3) Hidupkan
switch board panel low voltage dan high voltage serta panel instrument
4) Check
air pada bak Ash Conveyor dibawah furnance.
b. Menghidupkan
boiler
1)
Hidupkan air kompresor dan air drayer.
2)
Jalankan fuel oil pump.
3)
Hidupkan I.D.F pada posisi automatic
draft control.
4)
Hidupkan F.D.F dan buka damper pada
posisi 50% bukaan damper.
5)
Buka steam
stop valve untuk oil Burner otomizing steam.
6)
Hidupkan penyalan Burner, jika belum tersedia bahan bakar pada kayu atau bagasse.
7)
Start Ash Conveyor.
8)
Pada tekanan 10 kg/cm2 , buka
valve uap induk yang ke jurusan steam header.
9)
Tutup drain Super Heater dan pipa uap induk.
10) Jalankan
Air seal damper atau Ash rotary valve.
11) Buka
valve Blow Down continue.
12) Jalankan
feed Water
pump.
13) Jalankan
Secondary Fan pada 30% bukaan damper.
14) Jalankan
bagasse distribution damper.
15) Jalankan
bagasse feed er.
16) Jalankan
bagasse carier dan bagasse return conveyor.
17) Masukkan
bagasse kedalam dapur.
5.
Emergency
Stop
a. Matikan
oil Burner (jika menggunakan), tutup steam regulating valve pada steam drum.
b. Pompa
turbine feed Water
jalan terus sampai level pada gelas penduga penuh
c. Tutup
main steam valve yang kejurusan steam
header.
d. Tutup
continue blow valve
e. Tutup
damper bagasse pengisian.
6.
Hal-Hal
Penting Yang Harus Dilakukan Selama Pengoperasian Ketel Berjalan Normal
a. Menjaga
agar ketinggian air tetap normal
1) Melihat
ketinggian air.
Selama
ketel uap beroperasi, ketinggian air ketel biasanya bergerak naik turun secara continue.
2) Ketinggian
air berada dibawah kondisi safty (safty low Water lavel)
b. Mengawasi
kapasitas air pengisi
c. Pembuangan
air ketel
Pembuangan
air ketel denga selang waktu (intermittent
blowdown) didasar ketel normalnya dilakukan sebelum ketel dioperasikan
setelah ketel berhenti.
d. Mengonterol
tekanan uap
1) Periksa
indicator pedoman tekanan
2) Periksa
fungsi katub pengaman.
e. Menjaga
dan mengontrol pembakaran
1) Campuran
jumlah bahan bakar dengan udara harus sesuai.
2) Temperature
dalam dapur harus tetap tinggi jika memungkinkan.
f. Penyetelan
pembakaran
1) Jangan
melakukan pembakaran yang berlebihan
2) Jangan
merubah beban pembakaran di dalam dapur.
3) Operator
harus selalu menjaga temperature di
dalam furnance sesua dengan yang
telah di tetapkan.
4) Pada
pembakaran dengan rangka bakar harus rangka bakar harus rata dan tidak membuat
kerak besi (clinker).
5) Pada
pembakaran yang menggunakan tekanan paksa (combustion),
harus dicegah kerusakan isolasi dan salutnya (casing), dan kebocoran gas pembakaran.
6) Operator
harus mengoperaikan ketel sesuai dengan temperature
pembakaran, O2 atau CO2 dan draft yang telah ditetapkan.
pemeriksaan boiler (water Tube)
Reviewed by dpy
on
May 02, 2013
Rating:
No comments: